Sudah lebih setahun rencana ini, tapi selalu terkendala oleh waktu yang tak pas. Meski sejak kecil melihat gunung ini tetapi justru rencana mendaki Slamet selalu dibumbui apriori-apriori yang kadang memberatkan diri untuk ke sini. Mitos-mitos orang tua dan masyrakat di sekitar tempatku kadang membuat nalarku terbawa angin. Namun pada kahir tahun 2015 lalu saya janjian dengan beberapa teman alumni SMA ku. Sekitar tanggal 24-25 Desember kami merencanakan pendakian, tapi di saat saya sudah mempersiapkan diri termasuk fisik yang masih begitu lemah karena dalam pemulihan pasca tipes eh tak taunya harus gagal karena ada tugas tambahan di tempat kerja. Akan ada akreditasi di sekolah tempat saya mengajar pada tanggal 26 Desember sehingga waktu liburpun dibuat untuk lembur agar lebih matang saat tim akreditasi datang. Akhirnya gagal ikut teman-teman ke Slamet, padahal saya yang merencanakan. Tapi dalam keesedihan tersebut ada sedikit angin segar karena teman SMA ku yang bernama Pandu jug
Melihatmu aku terpana, Menghayatimu aku terlena, biarlah angin menggoyahkan ilalang, namun cinta kita tak tergoyahkan oleh godaan. Illahi Anta Maqsudi Waridhokamatlubi