Skip to main content

Catatan Usang (1)


Rezim Tangan Besi Bashar Al. Asaad: Suriah Berdarah yang Tak Kunjung Usai
Oleh Akbar Priyono


Guna Melengkapi Tugas Akhir Mata Kuliah Pranata Arab





                                 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Depok Jawa Barat
Mei 2012



Rezim “Tangan Besi” Bashar Al. Asaad: Suriah Berdarah yang Tak Kunjung Usai

Negara Suriah merupakan negara kesekian dari beberapa negara di wilayah Timur Tengah, memiliki nama resmi Republik Arab Suriah ataupun  Al- jumhuriyyah al-Arabiyyah as-Suriyyah. Memiliki ibu kota bernama Damaskus dan berbahasa Arab, memiliki lagu kebangsaan Homet Al. Diyar dan merupakan tanah jajahan Perancis yang kemudian merdeka 17 April 1946 dengan sistem pemerintahannya adalah republik presedensial.
                                  
(Gambar 1: peta dan bendera suriah)
         
Suriah pada saat ini mencuat ke permukaan publik di dunia setelah terjadi berbagai gejolak politik kekuasaan, terutama penentangan terhadap Bashar. Al Asaad. Terlepas dari itu semua Suriah sejak dulu telah menjadi tempat yang terkenal sebagai jalur ekonomi perdagangan dunia atau tempat dagang terkemuka diamana di wilayah ini terdapat sebuah kota pelabuhan ternama bernama Haleb (Alepo) yang merupakan tempat terkemuka tersohor dari dulu.
         
Sebagai tempat yang strategis ini pulalah maka banyak kepentingan-kepetingan internasional untuk menanamkan pengaruhnya di tempat ini sebagai bagian dari usaha mereka mencari keuntungan-keuntungan baik ekonomi, sosial, maupun militer terhadap negaranya. Oleh karena itu tidak heran jika negara ekportir minyak ini memiliki catatan buruk tentang kekacauan di dalam negerinya, seperti halnya saat – saat sekarang dimana telah terjadi pergolakan yang memicu banyak korban jiwa baik orang tua, pemuda, dan bahkan anak – anak yang telah menjadi sorotan dunia internasional.
        
Kediktatoran Bashar al. asaad merupakan salah satu penyebab munculnya berbagai reaksi ini yang kemudian memunculkan pemebrontakan-pemberontakan yang belum terselesaikan hingga sekarang, selain dari faktor intern didalam negaranya, faktor ekstern yakni pihak asing seperti yang telah disebutkan telah ikut campur dalam masalah politik Suriah, sebut saja Rusia, China, dan Amerika.

Pergolakan suriah
        
Pergolakan di timur tengah dari dulu hingga sekarang masih menjadi isu yang menarik untuk diperhatikan, dari kasus konflik Palestina dan Israel, kasus penggulingan rezim Kadafi di Libya, Penggulingan Husni Mubarok di Mesir dan usaha penggulingan rezim lain yang tentunya dilakukan dengan tangis keringat dan darah. Begitu juga usaha penggulingan rezim Basahar Al.Asaad yang episodenya sangat panjang dan banyak menelan korban jiwa dari masyarakatnya yang menentang kekuasaanya. Memang yang terjadi di Suriah adalah kasus yang menarik, karena mungkin dukungan dari negara-negara kontra Amerika sangat kuat kepada rezim yang sekarang berkuasa. Negara – negara seperti China, Rusia, dan Iran sebagai pihak kontra Amerika berusaha “mengendalikan” Suriah agar tidak dapat di intervensi Amerika.
        
Menindaklanjuti paragraf di atas dimana telah terjadi sebuah konsep yang seolah-olah Suriah adalah lhan strategis untuk dijadikan rekan pihak – pihak terkait agar pengaruhnya semakin kuat, dikatakan bahwa Rusia sangat tertarik dengan Suriah karena memiliki pangkalan militer angkatan laut di Tartus Suriah semenjak jaman Uni Soviet yang tentunya sangat potensial bagi bidang pertahanan Rusia begitu juga isu perdagangan senjata antara kedua belah pihak yang menunjukkan adanya ketertarikan dan ketergantungan Suriah terhadap pasokan peralatan militer dari Rusia yang tetnunya kulaitas persenjataanya tak kalah dengan buatan Amerika. Sedangkan China memiliki peranan perdagangan atau menjadikan Suriah sebagai lhan ekonomi yang strategis di timur tengah sehingga tidak bisa dengan mudah melepaskan Suriah selain itu juga Suriah merupakan eksportir minyak ke China. Untuk Iran sendiri mengapa memberikan dukungannya terhadap pemerintahan sekarang, tidak lain karena pemimpinnya yang beraliran Si’ah, sebagai aliran yang sama dengan mayoritas penduduk di Iran. Entah dengan alasan yang lain ?
       
Kepentingan – kepentingan internasional yang terekpos di wilayah timur tengah rupa-rupanya berbuntut panjang dan menimbulkan banyak korban jiwa yang tidak sedikit, pemebrontakan, pertikaian antara militer dan sipil, dan usaha penggulingan rezim seperti apa yang terjadi di Suriah merupakan dampak dari kepentingan – kepentingan itu yang mungkin dari sudut lain banyaknya kepentingan-kepentingan dari negara adidaya tidak lain karena timur tengah dan disini adalah Suriah merupakan ladang minyak sebagai energi yang dibutuhkan masyarakat di dunia khususnya oleh negara adidaya tersebut untuk menunjnag kesetabilan energi dan ekonominya.

Pembantaian warga sipil
        
Merupakan hal yang keji dan tidak tidak berperikemanusiaan dimana telah meninggal ribuan jiwa yakni para demonstran yang melakukan aksi penolakan terhadap rezim Bashar Al. Asaad. Tidak lain tindakan ini dilakukan oleh kalangan militer Suriah. Yang disayangkan oleh berbagai pihak di dunia juga, telah terjadi pembantaian terhadap puluhan anak dibawah umur yang tentunya melanggar dari sebgala bentuk pelanggaran yang ada.
        
Kutukan terhadap Suriah atas berbagai kekerasan terhadap warga sipil pun langsung dikeluarkan oleh sekjen perserikatan bangsa – bangsa (PBB) Ban ki Moon. Begitu juga PBB akan melakukan beberapa upaya terhadaps  tragedi konflik di  Suriah dengan melakukan beberapa tahapan yakni: menghentikan berbagai tindakan kekerasan, malkukan dialog yang terbuka, memeberikan akses bantuan terhadap warga lokal. Secara nyata memeprlihatkan bahwa kasus pembantaian di Suriah adalah bentuk dari upaya memepertahankan diri agar kekuasaan pemerintah sekarang tetap eksis meski terjadi protes dimana – mana termasuk  dari faksi oposisi Suriah. Faksi oposisi Suriah dan pemerintahan Bashar Al.ashad merupakan penyebab faktor krusial seperti ini juga, untuk itup perlu adanya dikusi dan dialog diantara kedua belah pihak untuk menetukan hasil yang terbaik bagi negaranya agar tidak terjadi perpecahan ataupun perang saudara yakni pemebantaian oleh militer terhadap sipil.
        
Rezim Al.asaad rupanya memang tidak pandang bulu, meskipun mereka adalah warganya sendiri tetapi selama ia menentang kekuasaannya maka pembunuhan terhadapnya merupakan salah satu jalan untuk membungkam penolakannya atas rezim sekarang. Konflik di Suriah tidak akan berhenti selama dunia internasional tidak melakukan usaha pendekatan kepada pemerintah yang ada saat ini. Oleh karena itu meskipun hubungnaSuriah sudah memanas dengan negara – negara di timur tengag sekitarnya, khususnya di negara – negara teluk (Gulf Countries Cooperation) tetapi negara-negara Timur Tengah lain pun ada yang berinisiatif agar dilakukan pendekatan – pendekatan dalam berbagai bentuk agar tidak terjadi pergolakan yang berlarut-larut dan memakan banyak korban di wilayah ini.
        
Diantara negara – negara yang berinisiatif melakukan usaha perdamaian di Suriah adalah  para menteri luar negari Tunisia (Rafik Abdesalam), Mesir (Mohamed Kamel Amr) dan Libya (Ashour bin Khayal) melakukan sebuah pertemuan yang salah satu poin pertemuan tersebut adalah mengaharapkan agar politik di Suriah tidak ada campur tangan asing yang kian menambah kekacauan. Begitu juga usaha perdamaian yang dilakukan oleh beberapa ibu negara yang ada di Eropa melalui Video yang dikirimkan kepada ibu negara Suriah yakni Asma Al.asaad dengan judul “Internasional Letter & Petition to Asma Al. Asaad” yang berisi ungakapan dan harapan agar Asama mau membujuk presiden Bashar Al.asaad untuk menghantikan kekerasan di negaranya yang telah memakan banyak korban jiwa. Tindakan ini dipelopori oleh Ibu negara Jerman dan Inggris. Pada tanggal 13 Maret 2012 China juga melakukan pembicaraan dengan berbagai negara Arab di Kairo mesir untuk mencoba memecahkan Suriah yang dari pertemuan itu mengahsilkan beberapa poin solusi dan yang akan di jelaskan nanti di tulisan ini.

Kecaman dunia
         
Kasus pemabantaian terhadap warga sipil di Rusia telah secara nyata melanggar HAM hak asasi manusia yang harus ditindak pelakuknya. Anak- naka yang tak berdosa kemudian di bunuh dalam sebuah aksi tentu meurpakan pelanggaran yang tak bisa di maafkan. Oleh karena itu perlu adanya kecaman dari berbagai pihak sekaligus berbagai aksi lanjutan seperti melakukan pendekatan-pendekatan diplomatis berupa acara peretemuan dengan pemimpin negara Suriah saat ini untuk segera menghentikan berbagai kekerasan yang ada. Begitu juga dalam rangka memunculkan perdamaian di Suriah seharusnya presiden Bashar Al. Asad melakukan kebijakan yang tidak merugikan rakyatnya dan jika perlu mundur dari kekuasaannya jika memang ia pemimpin yang baik, tetapi pada kenyataanya dia tetap kokoh untuk bisa digulingkan dan justru melakukan kebijakan yang merugikan bagi rakyatnya bahkan memakan rakyatnya sendiri dengan melakukan serangakaian tindakan kekerasan pada demonstran dan rakyat sipil lain yang kemudian perlawanan terhadap demonstra tersbut di lakukan oleh tentara atas instruksi Bashar al. asaad. Kediktatoran semacam ini harusnya di tindak dengan tegas oleh pihak PBB bukan sekedar mengutuk. Posisi Indonesia sebagai negara muslim  dan negara anggota Perserikatan Bangsa- Bangsa pun seolah – olah lemah dalam meihat kondisi yang ada, dan tidak bisa melakukan diplomasi kepada pihak Suriah, karena mungkin memenag pengaruh Indonesia di negara tersbuit khususnya dan Timur Tengah umumnya sangat lemah jadi kita tidak bisa apa – apa selain mengecam dan mengutuk tindakan bengis presiden Suriah Basar Al. As’ad.

Gencatan senjata
        
Sempat terjadi usaha gencatan senjata antara pemerintah dengan militernya serta pemberontak yang menetang kekuaasan Bashar al.asaad. Pada tanggal 12 April 2012 memang telah ditetapkan sebagai hari gencatan senjata, tetapi pelamggaran gencatan senjata ini tidak bisa dielakkan karena serangan demi sekarang telah kembali terjadi dan menewaskan banyak jiwa. Bahkan telah terjadi sebuah ledakan Bom mobil yang menewaskan beberapa jiwa termasiuk dari kalangan jurnalis. Oleh karena itu memang sangat sulit meredam kekerasan di Suriah jika memang presiden Bashar al. asaad tidak meau mengalah dengan rakyatnya. Kekerasan yang menewaskan beberapa jurnalis ini dan banyak warga sipil lain sangat mengundang reaksi dunia.

Suriah, Cina, dan Rusia serta Iran
        
Seperti yang telah disebutkan di beberapa paragraf di atas bahwa memang telah terjadi “kontrak politik” yang sulit diganggu gugat dan memang sudah menjadi konsep acuan di dalam kepemimpinan Suriah sekarang dari beberapa waktu silam yang kemudian diperkuat dengan adanya kasus kekerasan di Suriah saat ini, yakni hubungan yang erat antara Cina, Rusia, dan Iran. Memang sulit ditelaah tetapi mengingat hubungan yang erat dari beberapa dimensi atau sudut hubungan negara maka dapat dikatakan bahwa Suriah memang memberi rambu hijau bagi Cina dan Rusia,serta Iran terhadap negaranya begitu juga sebaliknya. Yakni sebuah hubungan baik hubungan dagang, politik, maupun paham ideologi. Sangat jelas seperti yang sudah dipaparkan bahwa Rusia dengan kemahiran tekhnologi senjatanya tetap melihat Suriah sebagai rekanan penting untu kmemasarkan hasil produksi senjata, maupun peranannya dalam bidang pertahann/ militer Rusia di timur tengah karena di negara ini terdapat penagklalan militer Rusia, begitu juga dengan Cina menganggap penting Suriah karenaSuriah sebagai pintu gerbang ekspor barang perdagangan ke timur tengah yang tentunya sangat menguntungkan sekali, dan hal utamanya tentunya Suriah adalah negara pengahsil minyak dan salah satu pemasok dan ekportisr minyak dunia sehingga Rusia dan Cina sangat di untungkan. Iran sendiri cenderung hanya masalah kesamaan ideologi Si’ah yang menguatkan hubungan terhadap negara ini yang cenderung dikatakan sebagai hubungan tradisonal. Tentunya dugaan-duagaan yang ada sepertinya didasarkan pada apa-apa yang telah dilakukan oleh negara Suriah terhadap kebijakannya yang cenderung memaparkan dirinya bahwa ada ikatan yang erat antara Cina, Rusia, dan Suriah. Begitu juga dukungan Rusia atas Basar al.asaad merupakan bentuk lain dari hubungan yang erat itu.
        
Dalam hal-hal ini tentunya kekuatan dunia yang mengharapkan Suriah tidak terjadi perang saudara maupun pergolakan berdarah atas sesama penduduk negeri tersebut, tidak sebatas berhadapan dengan kekuasaan diktator yang ada dari Bashar al.asaad melainkan juga harus berhadapan dengan kepentingan Rusia, Cina, dan Iran. Untuk itu perlu adanya pendekatan yang persuasif terlebih dahulu, daripada mengirimkan pasukan perdamaian ke Suriah. Apalagi jika kekuatan Amerika masuk ke Suriah tentunya akan terjadi kekacauan yang lebih daripada yang bisa dibayangkan. Karena selama ini Amerika yang mengaku sebagai polisi dunia selalu menunjukkan taringnya di wilayah Timur tengah yang meungkin tuduhan-tuduhan yang diberikan kepada negara tersbut adalah keinginannya untuk menguasai sektor energi yang tidak lain adalah ladang-ladang minyak di negara tersebut. Tidak heran jika Rusia, China, dan iran tetap memepertahankan kepentingannya di timur tengah melalui Suriah agar upaya Amerika menguasai Suriah tidak berhasil.

Dampak konflik terhadap perekonomian
       
Pergolakan ataupun konflik di Suriah telah membuat negara-negara sekitarnya prihatin dan menarik duta besarnya yang secara otomatis telah retak hubungan harmonis diantara negara-negara timur tengah maupun liga arab. Negara-negara yang menarik duta besarnya diantaranya adalah Arab Saudi, Oman, Qatar, Kuwait, dan Bahrain. Mereka kecewa dengan kasus kekerasan yang ada yakni pertumpahan darah antara pihak yang berkuasa dengan para pemberontak yang berasal dari kalangan oposisi radikal tentunya.
       
Meskipun negara-negara seperti Rusia, Cina, dan Iran menjadi rekanan Suriah dalam berbagai bidang termasuk mendukung Bashar al.Asaad tetapi pada hakikatnya mereka semua tetap tidak setuju dengan kekerasan yang telah menewaskan banyak korban jiwa di Suriah. Keadaaan yang kurang konduisf, pertikaian, dan pertempuran berdarah inilah yang kemudian juga menagacaukan jalannya sistem ekonomi di Suriah karena diantaranya adalah terkenanya sanksi Suriah atas berbagai pihak seperti Amerika serikat, liga Arab, dan Uni Eropa yang tentunya mengganggu jalannya arus ekspor ke berbagai negara tujuan ekspor di wilayah-wilayah tersbut. Dengan sanksi itu pulalah telah terjadi perosotan nilai mata uang Suriah (Lira) terhadap Dolla Amerika. Yang mencapai 50 persen. Pergolakan juga memunculkan inflasi yang membuat barang-barang impor menjadi mahal dan berdampak juga pada cadangan devisa Suriah karena berbagai harga melonjak cukup tajam, investor juga lesu, dan pariwisata sebagai salah satu andalan diu negeri ini pun merosot. Oleh karena itu telah terjadi peristiwa “sudah jatuh tertimpa tangga” diamna konflik yang sudah menjadi beban bagi negara dan masyarakatnya kian terasa berat karena terjadi kekacauan ekonomi seperti yang telah disebutkan.

Usaha perdamaian
         
Seperti yang sebelumnya telah dipaparkan bahwa telah ada usaha-usaha perdamaian untuk Suriah, begitu juga meskipun Rusia, China, dan Iran adalah rekanan Suriah tetapi mereka pun menolak kekerasan berdarah di Suriah. Seperti apa yang dilakukan Cina pada tanggal 13 Maret 2012 menunjukkan kepada dunia bahwa negara ini menginginkan perdamaian di Suriah, dimana pada tanggal tersebut Cina melakukan pertemuan dengan berbagai pihak, malalui asisten menteri luar negeri China yakni Zhang Ming beliau melakukan kunjungan ke Kairo mesir guna bertemu dengan pemimpin liga Arab yakni Nabil al. Arabi yang menghasilkan enam poin usaha solusi perdamaian di Suriah yang tidak lain adalah:
<    a). Penyeruan untuk Menghentikan Kekerasan
<    b). Dialog Inklusif
<    c). Dukungan kepada bantuan kemanusiaan
<    d). Menghormati Kedaulatan Suriah
<    e). Utusan Khusus yang ditunjuk Perserikatan Bangsa-bangsa dan Liga Arab
<     f). Komitmen anggota PBB untuk mematuhi tujuan dan prinsip PBB
usaha Cina bersama dengan Liga Arab guna mewujudkan perdamain di Suriah patut di apresiasi dan dihargai setinggi-tingginya. Tetapi berbeda dengan Cina justru pihak Rusia masih tetap berpandangan bahwa barat tetap menjadi ancaman dan merupakan penyulut konflik di Suriah oleahk arena itu pihak barat semestinya jangan ikut campur dalam maslah politik di Suriah. Seperti apa yang telah dikatakan Sergei Levrov yang mengutuk usaha barat dalam rangaka keinginannya untuk mendesak perubahan rezim di Suriah. Hal ini menujukkan bahwa Rusia tetap tidak ingin Barat masuk ke wilayah Suriah sehingga jika dibiarkan tentunya konflik berkepanjangan akan terjadi di wilayah Suriah.

Suriah kedepan

Bashar al.Asaad telah menunjukkan dirinya bahwa ia tidak mau digulingkan temasuk oleh oposisi, yang kemudian memunculkan gerakan radikal oposisi sebagai bentuk pemberontakan atas kekuasaannya. Munculnya berbagai korban jiwa termasuk para demonstran serta anak-anak menunjukkan bahwa rezim ini adalah rezim bertangan besi yang rela melihat rakyatnya mati dengan berbagai tindak kekerasan atas intruksinya terhadap militer yang ada. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari Basar al. Asaad sebagai pemimpin untuk tidak melakukan tindakan yang diktator dan perang sauadara sebangasanya sendiri. Jika memeang rakyat sudah tak suka maka sepatutlah Bashar mundur agar terjadi stabilitas kehidupan bermasyarakat kemabli di Suriah. Bukan membantaibeberapa kalangan yang tidak suka akan kepemimpinannya. Usaha – usaha yang untuk mengahsilkan solusi perdamaian di Suriah oleh berbagai pihak pun nyatanya masih nihil mengahsilkan kebijakan yang nyata untuk Suriah yang damai. Mungkin karena berbagai kepentingan – kepentingan yang ada sulit diatasi dengan bebragai solusi yang ada, sehingga perlu adanya persatuan dari semua pihak dan kesadaran diri agar tidak mencipatakan gejolak yang memakan banyak jiwa, pertumpahan darah dan pembunuhan terhadap anak-anak yang sungguh melanggar hak asasi manusia. Solusi yang ada tentunya adalah untuk Suriah kedepanya kelak, meskipun kelihatan nihil segala usaha yang ada dari beberapa pihak patut dihargai karena bagaimanapun untuk melahirkan perdamaian membutuhkan proses yang cukup panjang khususnya di negara Suriah ini. Untuk itu usaha–usaha perdamaian tetapmenjadi pokok bahasan bersama semua pihak agar menjadi kemaslahatan negara dan masyarakat Suriah kedepan nanti.

Kesimpulan
Perlu adanya penyikapan yang matang dari berbagai pihak di dunia ini tanpa adanya intervensi ataupun kepentingan yang justru memperkeruh konflik ataupun pergolakan di Suriah yang sudah memakan korban dari berbagai pihak baik sipil, militer, pemeberontak, dan jurnalis. Presiden Bashar Al. asaad telah menunjukkan dirinya sebagai rezim tangan besi yang rela mengorbankan warganya terbunuh demi melanggengkan kekuasaanya yang justru kemudian berdampak pada kondisi perekonomian di negara ini yang kemudian membuat panik setiap warganya. Adanya usaha – usaha berbagai pihak dalam menetukan resolusi damai untuk Suriah pun tidak efektif jika tidak ada tindak lanjut serta masih sekedar rancangan tanpa ada tindakan nyata. Begitu juga bukan melakukan operasi militer tehadap negara Suriah sebagai sanksi atas rezim yang ada melainkan dengan pendekatan diplomasi ataupun persuasif dan melalui berbagai lobi-lobi oleh utusan perdamaian yang ada, karena dikhawatirkan jika orperasi militer dilakukan oleh PBB di wilayah ini justru menambah konflik berkepanjangan, apalagi diketahui bahwa negara ini menjadi ajang menempatkan pengaruh dari berbagai negara seperti Rusia, Cina, dan Iran yang kemudian mungkin akan disusul dengan alasan menegakkan HAM di wilayah ini kemudian Amerika mengirimkan pasukannya. Tetapi, kemungkinan besar itu tidak terjadi kecuali jika Amerika ingin berhadapan dengan Rusia dan Cina. Intinya harus ada penyelesaian konflik yang berkeadilan, jujur, serta tanpa kepentingan kotor. Sehingga usaha perdamaian di Suriah bisa diharapkan adanya karena begitu sulitnya memecahkan masalah di Suriah ini

______________________________________.
Lampiran

______________________________

                                          Data Acuan

http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/03/28/m1kkd3-menlu-as-tuntut-aksi-nyata-suriah-terkait-rencana-perdamaian
http://revolusisuriah.blogspot.com/2012/02/demontrasi-terbesar-sepanjang-sejarah.html
http://berita.liputan6.com/read/406276/ratusan-tewas-annan-kunjungi-suriah
http://internasional.kompas.com/read/2012/05/29/08320170/Kesaksian.Para.Korban.Pembantaian.di.Suriah
Data Achttp://www.antaranews.com/berita/301811/arab-ingin-krisis-suriah-diselesaikan-dalam-kerangka-arabuan
http://www.skalanews.com/baca/news/3/0/107349/internasional/demonstran-suriah-mengatakan-mereka-tidak-akan-menyerah-.html

Comments

Popular posts from this blog

Makhluk Paradoksal Itu Bernama Prabu Watu Gunung

Prabu Wat u G unu ng : Sebuah Tragedi Moralitas Perkawinana Anak dan Ibu Latar Belakang Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 pulau, dan tentunya memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, begitu juga dengan keanekaragaman masyarakat yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga melahirkan budaya-budaya yang beranekaragam pula dengan nilai yang tak terhingga. Nenek moyang bangsa Indonesia adalah manusia yang penuh dengan kekreativitasan dalam berkarya seni dan pandai dalam memaknai dan mengelolah segala yang ada di alam sekitar. Bukti-bukti sejarah telah memberikan pemahaman akan hal tersebut, baik itu dalam bentuk situs seperti candi maupun peninggalan lain dalam bentuk tulisan yang terangkai indah dalam prasasti maupun teks-teks yang terwariskan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan kondisi masy a rakat sekarang yang cenderung bangga terhadap budaya asing yang terkesan lata .

Point Of View Pertunjukan Wayang Kulit: Lakon Kumbakarno Gugur Dalam Kaitannya dengan Kehidupan Politik Berbangsa dan Bernegara di Indonesia

Pendahuuan Wayang sebagai kebudayaan nasional memiliki sejarah panjang dalam berbagai konteks dan dinamika kehidupan di Nusantara hingga menjadi negara yang bernama Indonesia. Menjadi alat ritual sesembahan terhadap dewa, menjadi alat dakwah, menjadi alat seni pertunjukan untuk menghibur masyarakat, hingga menjadi alat kekuasaan orang-orang yang berkuasa yang  berusaha memanfaatkannya, baik untuk suksesi diri dan golongannya maupun penanaman ideologi kepada orang lain melalui wayang. Dinamika perpolitikan di negri ini pun ada kalanya selalu dikaitkan dengan kehidupan dalam dunia wayang, baik itu nilai-nilai moralitas dalam wayang hingga hakikat penciptaan manusia dan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sering di gambarkan dalam  wayang. Beberapa tokoh pergerakan nasional sering juga mengidentitaskan dirinya sebagai salah satu tokoh wayang yang tentunya dapat disimpulkan bahwa ia mencita-citakan dirinya sebagai orang yang ideal layaknya dalam kehidupan wayang ataupun sekedar

Curug Bengkelung, Geopark Mini di Selatan Pekalongan

Pekalongan tak kehabisan dengan objek wisata favorit, hal ini tak lepas dari munculnya spot-spot wisata baru yang memang tersebar di kabupaten ini. Wilayah utara berbatasan dengan pantai (Laut Jawa) dan wilayah selatan merupakan daerah perbukitan hijau yang luas yang tentu menyimpam sejumlah potensi pariwisata. Salah satu yang baru-baru ini menjadi daya tarik sejumlah wisatawan adalah Curug Bengkelung yang terletak di bagian selatan Kabupaten Pekalongan. Eksotisme alam berusaha ditawarkan tempat wisata ini, yakni perpaduan air terjun dan tebing berbatu yang alami. Meski terletak di daerah perbukitan, kerja sama masyarakat dan dinas pariwisata cukup baik sehingga potensi wisata yang sebelumnya kurang dikenal ini makin diminati, di antaranya adalah pembangunan akses jalan ke Curug Bengkelung yang begitu terawat serta adanya loket resmi untuk pembelian tiket para travelermenjadikan objek wisata ini nyaman dan terkondisikan tanpa calo atau preman. Sejumlah fasilitas pun